welcome to miss-wheepo.blogspot.com

a place to share the momments :) to share joyful and happiness and a to share sadness and change it to be a happiness :)

16 Januari 2009

guru-guru lesku

yaa guru-guru les mat, fisika, dan kimia-ku. aku sering berganti guru les. yang pertama itu guru perempuan dengan gelar S2 bidang matematika (sebud namanya A). aku les privat ke rumahnya jam 10 pagi sampai 12 siang setiap hari senin hingga jumat! les bersama si guru A ini membuatku jenuh dan cepat stress. aku belakangan ini memang gampang stress (terutama semenjak aku menjalani 24 jam di rumah dengan brace). ini memang tak baik untuk psikologisku. tapi ya apa daya ya? kemudian aku berhenti les dengan si A setelah 2 minggu berjuang mengusir stress itu (sekarang kalo aku kebetulan lewat rumahnya, aku suka ketakutan sendiri karena teringat betapa stressnya aku waktu itu). lalu aku mencoba cari bimbingan belajar. waktu itu aku coba cari bimbingan belajar yang kecil. eh pas free trial, guru dan murid-muridnya menurudku rada sedenk ya. aku kan dipisahin tuh sama murid lainnya. aku di ruangan A, mereka di ruangan B, batas ruang itu hanya sekat papan dan gak ada pintu pembatasnya. si guru itu perempuan dan mungkin masih kuliah (sebud dia si B). dia mengajarku agak ogah-ogahan. aku ingat aku diajari kimia sama dia tentang proton dan kawan-kawan. lalu dia menyuruhku mengerjakan soal latihan. kontan aku kebingungan. soalnya aku sama sekali belum belajar kimia dari guru A. lalu B meminjamiku buku cetak kimia dan menyuruhku cari di buku itu saja. ini buad apa les ya kalo gak diajarin? kemudian tadi aku kan bilang murid-muridnya juga sedenk. aku dengar pembicaraan mereka bertiga. mereka itu mengumpat satu sama lain, contoh yang kuingat: `eh mana ada orang miskin punya mobil, b*ngsat?` lalu yang lain `ye biarin aja. apa urusannya sama lu? dasar bego u`. astaga. aku agak kaget sama tutur kata mereka. jujur saja ya, aku yang homeschooling ini tidak pernah dapat pelajaran Bimbingan Konseling atau semacamnya. sedangkan mereka? ya kalo di sekolah pasti dapat, kan? tapi bukan itu yang kupermasalahkan ya. di kelas mereka itu kan ada si guru B. masa si guru B dan guru-guru lainnya gak menegur sih? tempat bimbingan belajar itu kan lembaga pendidikan juga kan ya? lalu aku memutuskan aku gak mau les di situ. kemudian aku memanggil guru ke rumah. sebut saja dia C. C ini seorang guru laki-laki di STM (aku kurang yakin ya sama dia). hari pertama ngajar, hidungku mulai mencium bebauan matahari dari si C ini. aku sih tahan-tahanin aja ya. kan gak sopan banget kalo nyeletuk `ih bapak bau banget sih? pake parfum dong!`. sepanjang dua jam itu dia hanya berceloteh panjang-lebar mengenai proton dan kawan-kawan. keesokan harinya, dia datang dengan bau yang berbeda: bau parfum tapi bukan parfum yang enak wanginya untukku. menurut ibuku, dia kurang yakin dengan si C ini. aku juga sebenarnya sih iya hehe. lagipula dia agak lancang yaa. dari gaya omongannya, kelihatan kalo dia itu orangnya terbuka banget. ngomongnya blak-blakan. ibuku aja sampai kaget pas dia mengklaim minta ongkos bensin lantaran gajinya sebulan hanya 300ribu (ibuku bayar 700 ribu loh ke kantor kursusnya). jelas ibuku menolak uang bensinnya itu lah. hanya sebulan menuntut ilmu dari si C (hitungannya itu 8 kali pertemuan), aku berhenti les lagi.